Rabu, 11 April 2012

Kronologi perjalanan Indonesia

Zaman Pra-Aksara
Pra-aksara berasal dari gabungan kata, yaitu pra dan aksara. Pra artinya sebelum dan aksara berarti tulisan. Dengan demikian, yang dimaksud masa pra-aksara adalah masa sebelum manusia mengenal bentuk tulisan. Masa pra-aksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara disebut  juga dengan masa pra-sejarah, yaitu suatu masa dimana manusia belum mengenal tulisan. Adapun masa sesudah manusia mengenal tulisan disebut juga dengan masa aksara atau masa sejarah.
`Kehidupan manusia pada masa pra-aksara dapat diketahui dari peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan oleh manusia yang hidup pada waktu itu. Peninggalan itu dapat berupa artefak dan fosil. Artefak wujudnya berupa benda-benda purbakala. Benda-benda tersebut dapat membantu kita untuk memperkirakan bagaimana perkembangan kehidupan manusia. Sementara itu, fosil yang berupa sisa-sisa tulang belulang manusia, hewan, dan tumbuhan yang sudah membatu, dapat membantu pada kita mengenai pertumbuhan fisik manusia pada masa pra-aksara. Bekas-bekas atau sisa-sisa manusia, tumbuhan, dan binatang yang telah membatu itu terdapat dalam lapisan-lapisan bumi.
Menurut ilmu falaq, yaitu ilmu yang mempelajari bintang-bintang, bumi yang kita tempati
ini terjadi kira-kira 250 ribu juta tahun yang lalu. Awalnya berupa bola gas yang sangat panas dan berputar pada porosnya. Karena berputar terus menerus maka gas tadi menjadi semakin padat, terjadilah kulit bumi. Kulit ini makin lama makin tebal tetapi turun derajat suhunya. Sementara itu, bagian dalam dari bumi yang kita tempati ini sampai sekarang masih belum padat. Kita dapat lihat bagaimana sewaktu gunung api meletus yang mengeluarkan magma yang
sangat panas. Kita juga dapat menyaksikan bagaimana meluapnya lumpur panas Lapindo di Porong Sidoarjo dari dalam perut bumi. Contoh tersebut membuktikan bahwa bagian dalam perut bumi masih berupa zat cair yang sangat panas.Sebelum adanya kehidupan manusia, bumi inimengalami perubahan-perubahan. Proses perubahan itu terbagi atas beberapa fase-fase atau zaman. Perubahan dari satu zaman ke zaman berikutnya memakan waktu yang cukup lama, sampai jutaan tahun. Pembagian zaman perubahan-perubahan bumimenurut geologi meliputi arkaikum, palaeozoikum, mesozoikum, dan neozoikum atau kenozoikum.Zaman kenozoikum ini terbagi dalam dua bagian, yaitu zaman tersier dan kwarter. Pada zaman kwarter inilah mulai ada tanda-tanda kehidupan manusia. 
1. Arkaikum
Zaman ini berumur kira-kira 2500 juta tahun. Pada saat itu bumi masih belum dingin. Udara masih panas sekali. Kulit bumi masih dalam proses pembentukan. Belum ada tanda-tanda kehidupan.
2. Palaeozoikum
Zaman ini diperkirakan berumur 340 juta tahun. Pada zaman ini sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan. Binatang-binatang yang kecil (mikro arganisme) sudah ada. Juga binatang yang tidak bertulang punggung, bahkan beberapa jenis ikan, amfibi dan reptil sudah mulai ada. Karena keadaan bumi masih berubah-ubah maka keadaan kehidupan masih sulit untuk meningkat.
3. Mesozoikum
Zaman ini berumur kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman ini kehidupan dibumi semakin berkembang. Binatang-binatang pada masa itu mencapai bentuk yang besar sekali. Antara lain Dinosaurus panjangnya 12 meter, Atlantosaurus panjangnya 30 meter. Jenis burung sudah mulai ada. Zaman ini disebut pula dengan zaman reptil, karena pada zaman jenis binatang
reptil yang paling banyak sekali.
4. Neozoikum atau Kenozoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira 60 juta tahun. Keadaan bumi pada zaman ini menjadi baik. Perubahan cuaca tidak begitu besar walaupun zaman es masih ada. Kehidupan berkembang dengan pesat sekali. Zaman ini dibagi menjadi beberapa zaman, antara lain:

a. Tertier
Pada zaman ini ditandai dengan semakin berkurangnya binatang raksasa. Famili binatang menyusui sudah mulai ada. Beberapa jenis monyet dan kera telah mulai hidup.

b. Kwarter
Zaman kwarter berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini telah ada tanda-tanda kehidupan manusia. Bagianbagian zaman ini disebut dengan istilah kala. Zaman ini dibagi dalam dua bagian yaitu kala plestosin dan kala holosin.

Pengaruh musim dari kedua benua (Asia dan Australia) memengaruhi migrasi melalui pelayaran. Dengan menggunakan perahu yang sangat sederhana kelompok-kelompok manusia melakukan perjalanan mengikuti arah musim. Orang Indonesia zaman praaksara dengan perahu-perahunya yang sederhana telah mengarungi samudera yang luas dalam mencari tempat-tempat pemukiman baru. Pada sekitar tahun 2000 sebelum masehi terjadi gelombang perpindahan rumpun bangsa yang berbahasa Melayu-Austronesia (Melayu Kepulauan Selatan). Melayu-Austrononesia ialah suatu ras Mongoloid yang berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan. Dari tempat itu mereka menyebar ke daerah-daerah hilir sungai besar di teluk Tonkin. Pada sekitar 200 SM, mereka pindah menyebar ke daerah-daerah Semenanjung Malaya, Indonesia, Filipina, Formosa, pulau-pulau Lautan Teduh sampai ke Madagaskar. Kelompok migrasi dari Yunan ke Indonesia inilah yang dianggap sebagai asal mula nenek moyang bangsa Indonesia.
Berdasarkan benda-benda peninggalan yang ditemukan, masa pra-aksara/pra-sejarah dibagi menjadi:
1. zaman batu, yaitu zaman ketika manusia mulai mengenal alat-alat yang terbuat dari batu. Pada zaman ini, bukan berarti alat-alat dari kayu atau bambu tidak dibuat. Alat yang terbuat dari bahan kayu atau bambu mudah rapuh, tidak tahan lama seperti dari batu, bekas-bekas peninggalannya tidak ada lagi. Zaman batu ini dibagi lagi atas beberapa periode, yaitu:
a. zaman batu tua (Palaelithkum);
b. zaman batu tengah (Mesolithikum);
c. zaman batu muda (Neolithikum);
d. zaman batu besar (Megalithikum).

2. Zaman logam, yaitu zaman sewaktu manusia sudah mampu membuat alat-alat perlengkapan hidupnya dari logam. Teknik pembuatan alatalat dari logam ini dengan cara melebur terlebih dahulu bijih-bijih logam yang nanti dituangkan dalam bentuk alat-alat yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Dengan demikian, zaman logam ini tingkat kehidupan manusia sudah lebih tinggi
daripada zaman batu. Zaman logam dibagi atas:
a. zaman tembaga,
b. zaman perunggu, dan
c. zaman besi.

Manusia purba adalah jenis manusia yang hidup pada zaman pra-aksara atau prasejarah. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan manusia pada masa pra-aksara dapat kita ketahui dari fosil atau bekas-bekas manusia yang membatu yang ditemukan dalam lapisan bumi plestosin. Indonesia termasuk salah satu negara tempat dimana ditemukan fosil dan artefak manusia purba. Ilmu bantu sejarah untuk meneliti fosil manusia, tumbuhan, dan hewan ini adalah paleontologi. Adapun ilmu yang mempelajari manusia purba adalah paleoantropologi.
1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Manusia pada masa ini sangat tergantung pada sumber daya alam. Kebutuhan hidup mereka ada pada alam. Agar dapat bertahan hidup, manusia pada masa ini berburu dan mengumpulkan makanan. Untuk itu tidak mengherankan jika mereka hidupnya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya yang ada sumber makanan.
Contoh alat-alat yang ditemukan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, antara lain chopper. Alat yang terbuat dari batu ini berupa kapak genggam karena jenis kapak yang tidak bertangkai. Cara menggunakan kapak ini yaitu dengan cara digenggam dengan tangan. Adapun fungsinya dapat digunakan untuk memukul atau menggali. Diperkirakan yang membuat dan menggunakan jenis kampak ini adalah jenis manusia purba Pithecantrhopus.
Alat-alat lainnya yang ditemukan adalah alat-alat serpih atau disebut dengan flakes. Bentuk alat ini sederhana dan dibuat kecil-kecil sekali dengan ukuran antara 10-20 cm. Berdasarkan bentuknya, alat-alat serpih ini berfungsi sebagai pisau, gurdi atau penusuk.
Berdasarkan alat-alat yang ditemukan, masa berburu dan mengumpulkan makanan ini masuk pada masa palaeolithikum atau zaman batu tua. Ciri utama dari zaman ini, alat-alat dibuat sangat sederhana, kasar dan tidak halus karena belum diasah. Jenis manusia pendukung masa palaeolithukum adalah jenis pithecantrhopus.
2. Masa Bercocok Tanam
Pada awalnya kehidupan manusia sangat bergantung pada apa yang disediakan oleh alam. Tahap kehidupan ini ada pada masa berburu dan mengumpulkan makanan. Perkembangan selanjutnya, manusia mampu mengolah alam. Kemampuan awal mengolah alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya masuk pada masa bercocok tanam.
Pada masa bercocok tanam, manusia pra-aksara memiliki kemampuan menyediakan makanan dalam jangka waktu tertentu. Manusia pra-aksara dapat menyediakan makanannya sendiri karena pada tahap ini, manusia mampu memproduksi tumbuhtumbuhan dan mengembangbiakan binatang ternak. Manusia mampu menanam berbagai jenis tumbuhan yang semula tumbuh liar, seperti menanam padi dan umbi-umbian. Mereka dapat mengolah tumbuhan tersebut sehingga dapat dimanfaatkan sebagai makanan.

















Perkembangan Hindu-Budha Di Indonesia

Proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia melalui proses yang panjang. Kita perlu mengkaji pendapat para ahli untuk mengetahui proses tersebut. Pendapat para ahli tersebut memang masih berupa dugaan sementara yang masih perlu dibuktikan dengan bukti dan fakta yang lebih akurat. Meskipun demikian, pendapat-pendapat tersebut cukup berguna untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana proses masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Berikut ini adalah pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli tentang proses masuk dan berkembangnya kebudayaan Hindu-
Budha di Indonesia.
Lahirnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Budha merupakan salah satu bukti adanya pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Kerajaankerajaan itu antara lain Kerajaan Kutai, Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Mataram Lama (Berpusat di Jawa Tengah), Kerajaan Mataram Lama, Kerajaan Singhasari, Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sunda, dan Kerajaan di Bali.
a. Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai terletak di dekat Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Keberadaan kerajaan ini dapat diketahui dari tujuh buah prasasti (Yupa) yang ditemukan di Muarakaman, tepi Sungai Mahakam. Prasasti yang berbentuk yupa itu menggunakan huruf pallawa dan bahasa sanskerta. Menurut para ahli, diperkirakan kerajaan Kutai dipengaruhi oleh kerajaan Hindu di India Selatan. Perkiraan itu didasarkan dengan membandingkan huruf di Yupa dengan prasasti-prasasti di India. Dari bentuk hurufnya, diperkirakan prasasti itu berasal dari Abad 5 M. Apabila dibandingkan dengan prasasti di Tarumanegara, bentuk huruf di kerajaan Kutai jauh
lebih tua.
Berdasarkan salah satu isi prasasti Yupa, kita dapat mengetahui nama-nama raja yang pernah memerintah di Kutai, yaitu Kundungga, Aswawarman, dan Mulawarman. Nama Kundunga tidak dikenal dalam bahasa India, dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa nama tersebut merupakan nama asli daerah tersebut. Namun masih dalam yupa yang sama dijelaskan bahwa Kundungga mempunyai anak yang bernama Aswawarman yang mempunyai putra bernama Mulawarman. Dua nama terakhir merupakan nama yang mengandung unsur India. Dengan demikian, salah bukti telah masuknya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia dapat dilihat dari penamaan anak dan cucu Kundungga.


b. Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan tertua di Pulau Jawa yang dipengaruhi kebudayaan Hindu. Letaknya di Jawa Barat dan diperkirakan berdiri kurang lebih abad ke–5 M. Sumber sejarah mengenai kerajaan Tarumanegara dapat diketahui sumber luar negeri dan dalam negeri. Sumber luar negeri berasal berita Cina. Berita tersebut berupa catatan perjalanan seorang penjelajah Cina bernama Fa-Hien pada awal abad ke-5 M. Dalam bukunya Fa-Kuo-Chi, ia membuat catatan, bahwa di Ye-Po-Ti banyak dijumpai orang-orang Brahmana. Menurut para ahli yang dimaksud dengan Ye-Po-Ti adalah Jawadwipa atau Pulau Jawa atau Tarumanegara. Berita Cina lainnya berasal dari catatan Dinasti Sui, yang menerangkan bahwa telah datang utusan dari To-lo-mo yang menghadap Kaisar di negeri Cina pada tahun 528, 535, 630, dan 669. Sesudah itu, nama To-lomo tidak terdengar lagi. To-lo-mo itu diidentifikasikan sebagai kerajaan Taruma (Tarumanegara).
c. Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan terbesar yang pernah berjaya di Indonesia. Kerajaan ini mampu mengembangkan diri sebagai negara maritim dengan menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan internasional. Jalur pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa dikuasai. Dengan demikian, setiap pelayaran dan perdagangan dari Asia Barat ke Asia Timur atau sebaliknya harus melewati wilayah Kerajaan Sriwijaya yang meliputi seluruh Sumatera, sebagian Jawa, Semenanjung Malaysia, dan Muangthai Selatan. Keadaan ini menjadi sumber pendapatan kerajaan Sriwijaya dengan diberlakukannya bea cukai bagi  kapal-kapal yang singgah di pelabuhan-pelabuhan milik Sriwijaya. Selain dari bea cukai, penghasilan lainterutama diperoleh dari komoditas ekspor. Komoditas ekspor Sriwijaya antara lain kapur barus, cendana, gading gajah, buah-buahan, kapas, cula badak, dan wangi-wangian.
d. Kerajaan Mataram Lama (berpusat di Jawa Tengah)
Di daerah Jawa Tengah pernah berkuasa dua kerajaan Mataram, yaitu kerajaan Mataram Lama yang bercorak Hindu-Budha dan kerajaan Mataram Islam yang merupakan cikal bakal Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta. Kedua kerajaan itu tumbuh berkembang dalam waktu yang berbeda. Pada bagian ini akan dibahas mengenai kerajaan Mataram Lama yang bercorak Hindu-Budha, sementara kerajaan Mataram yang bercorak Islam akan dibahas pada bab selanjutnya yang berkaitan dengan perkembangan Islam di Indonesia.
Kerajaan Mataram Lama yang bercorak Hindu-Budha itu dikenal sebagai kerajaan yang toleran dalam hal beragama. Hal tersebut dibuktikan dengan diperintahnya kerajaan ini pleh dua dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Sailendra yang beragama Budha. Berdasarkan interpretasi terhadap prasasti-prasasti, kedua dinasti itu saling mengisi pemerintahan dan kadang-kadang memerintah bersama-sama. Kerajaan Mataram Lama yang diperintah oleh dua dinasti secara bersamaan, yaitu ketika Rakai Pikatan dari dinasti Sanjaya menikah dengan Sri Pramodhawardhani dari dinasti Syailendra. Pada masa kekuasaan mereka pembangunan candi-candi yang bercorak Hindu-Budha banyak didirikan.
           
            Pengaruh kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia ini dapat dilihat dari peninggalan peninggalan sejarah dalam berbagai bidang, antara lain:
~        Bidang Agama
~        Bidang Politik
~        Bidang Pendidikan
~        Sastra dan Bahasa
~        Bidang Seni (tari,rupa)





























Sejarah masuknya Islam

Penyebaran Islam (1200 - 1600)

Berbagai teori perihal masuknya Islam ke Indonesia terus muncul sampai saat ini. Fokus diskusi mengenai kedatangan Islam di Indonesia sejauh ini berkisar pada tiga tema utama, yakni tempat asal kedatangannya, para pembawanya, dan waktu kedatangannya. Mengenai tempat asal kedatangan Islam yang menyentuh Indonesia, di kalangan para sejarawan terdapat beberapa pendapat. Ahmad Mansur Suryanegara mengikhtisarkannya menjadi tiga teori besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam dipercayai datang dari wilayah GujaratIndia melalui peran para pedagang India muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua, teori Makkah. Islam dipercaya tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia. Islam tiba di Indonesia melalui peran para pedagang asal Persia yang dalam perjalanannya singgah ke Gujarat sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13 M.. Melalui Kesultanan Tidore yang juga menguasai Tanah Papua, sejak abad ke-17, jangkauan terjauh penyebaran Islam sudah mencapai Semenanjung Onin di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan bahwa Islam masuk di Indonesia mulai abad 13 adalah tidak benar, HAMKA berpendapat bahwa pada tahun 625 M sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan bahwa menemukan kelompok bangsa Arab yang telah bermukim di pantai Barat Sumatera (Barus). Pada saat nanti wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah kerajaan Srivijaya.
Pada tahun 674M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bin Affan, memerintahkan mengirimkan utusannya (Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa yaitu ke Jepara (pada saat itu namanya Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini adalah raja Jay Sima, putra Ratu Sima dari Kalingga, masuk Islam
Pada tahun 718M raja Srivijaya Sri Indravarman setelah kerusuhan Kanton juga masuk Islam pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz (Dinasti Umayyah).
Teori Islam Masuk Indonesia abad 13 melalui pedagang Gujarat, menurut pendapat sebagian besar orang, adalah tidaklah benar. Apabila benar maka tentunya Islam yang akan berkembang kebanyakan di Indonesia adalah aliran Syi'ah karena Gujarat pada masa itu beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan Islam di Indonesia didominasi Mazhab Syafi'i.
Sanggahan lain adalah bukti telah munculnya Islam pada masa awal dengan bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun (1082M) di Gresik.
Pada abad ke-17 masehi atau tahun 1601 kerajaan Hindia Belanda datang ke Nusantara untuk berdagang, namun pada perkembangan selanjutnya mereka menjajah daerah ini. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar dagangnya, VOC, sejak itu hampir seluruh wilayah Nusantara dikuasainya kecuali Aceh. Saat itu antara kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong.
Dengan sumuliayatul (kesempurnaan) Islam yang tidak ada pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang lainnya, ini telah diterapkan oleh para ulama saat itu. Ketika penjajahan datang, para ulama mengubah pesantren menjadi markas perjuangan, para santri (peserta didik pesantren) menjadi jundullah (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah, sedangkan ulamanya menjadi panglima perang. Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad ke-13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan Islam yang syair-syairnya berisi seruan perjuangan. Para ulama menggelorakan jihad melawan penjajah Belanda.
Di akhir abad ke-19, muncul ideologi pembaruan Islam yang diserukan oleh Jamal-al-Din Afghani dan Muhammad Abduh. Ulama-ulama Minangkabau yang belajar di Kairo, Mesir banyak berperan dalam menyebarkan ide-ide tersebut, di antara mereka ialah Muhammad Djamil Djambek dan Abdul Karim Amrullah. Pembaruan Islam yang tumbuh begitu pesat didukung dengan berdirinya sekolah-sekolah pembaruan seperti Adabiah (1909), Diniyah Putri (1911), dan Sumatera Thawalib (1915). Pada tahun 1906, Tahir bin Jalaluddin menerbitkan koran pembaruan al-Iman di Singapura dan lima tahun kemudian, di Padang terbit koran dwi-mingguan al-Munir.
Sebagian besar ummat Islam di Indonesia berada di wilayah Indonesia bagian Barat, seperti di pulau Sumatera, Jawa, Madura dan Kalimantan. Sedangkan untuk wilayah Timur, penduduk Muslim banyak yang menetap di wilayah Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku Utara dan enklave tertentu di Indonesia Timur seperti Kabupaten Alor, Fakfak, Haruku, Banda, Tual dan lain-lain.           
Pengadaan transmigrasi dari Jawa dan Madura yang secara besar-besaran dilakukan oleh pemerintahan Suharto selama tiga dekade ke wilayah Timur Indonesia telah menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk Muslim disana. Untuk pertamakalinya, pada tahun 1990an ummat Kristen menjadi minoritas di Maluku. Kebijakan transmigrasi ini, yang telah melebarkan kesenjangan sosial dan ekonomi, mengakibatkan sejumlah konflik di Maluku, Sulawesi Tengah, dan sebagian wilayah Papua.
Islam sangat banyak berpengaruh terhadap arsitektur bangunan di Indonesia. Rumah Betawi salah satunya, adalah bentuk arsitektur bangunan yang banyak dipengaruhi oleh corak Islam. Pada salah satu forum tanya jawab di situs Era Muslim[6], disebutkan bahwa Rumah Betawi yang memiliki teras lebar, dan ada bale-bale untuk tempat berkumpul, adalah salah satu ciri arsitektur peradaban Islam di Indonesia. Masjid Raya Medan al Ma'shun, adalah salah satu ciri bangunan berarsitektur Islam yang ada di Indonesia
Masjid adalah tempat ibadah Muslim yang dapat dijumpai diberbagai tempat di Indonesia. Menurut data Lembaga Ta'mir Masjid Indonesia, saat ini terdapat 125 ribu[7] masjid yang dikelola oleh lembaga tersebut, sedangkan jumlah secara keseluruhan berdasarkan data Departemen Agama tahun 2004, jumlah masjid di Indonesia sebanyak 643.834 buah, jumlah ini meningkat dari data tahun 1977 yang sebanyak 392.044 buah. Diperkirakan, jumlah masjid dan mushala di Indonesia saat ini antara 600-800 ribu buah.
Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik, juga dianggap sebagai sistem pendididikan paling tua di Indonesia. Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah (menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus beragamnya universitas Islam. Hampir disetiap provinsi di Indonesia dapat dijumpai Institut Agama Islam Negeri serta beberapa universitas Islam lainnya.
Terdapat beberapa organisasi Islam di Indonesia, di antaranya adalah Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Jamiat Khair, sebuah organisasi Islam tempat para ulama dan aktivis bergabung, tempat bermulanya Ahmad Soorkati mengawali karier dakwahnya di Indonesia. Ia diundang secara khusus oleh gerakan ini untuk menjadi pengajar pada berbagai badan pendidikan yang dirintisnya pada tahun 1912. Ia datang dari Sudan, membawa dan mengusung pola pikir rasional dalam berbagai kuliahnya. NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan anggota sekitar 35 juta. NU seringkali dikategorikan sebagai Islam traditional, salah satunya karena sistem pendidikan pesantrennya. Muhammadiyah merupakan organisasi Islam terbesar kedua, dengan anggotanya yang sekitar 30 juta. Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan tinggi serta ratusan rumah sakit di seluruh Indonesia.
Selain ketiga organisasi diatas, di Indonesia juga dikenal adanya Front Pembela Islam, Majelis Mujahidin Indonesia, dan Hizbut Tahrir Indonesia.
Dengan mayoritas berpenduduk Muslim, politik di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh dan peranan ummat Islam. Walau demikian, Indonesia bukanlah negara yang berasaskan Islam, namun ada beberapa daerah yang diberikan keistimewaan untuk menerapkan syariat Islam, seperti Aceh.
Seiring dengan reformasi 1998, di Indonesia jumlah partai politik Islam kian bertambah. Bila sebelumnya hanya ada satu partai politik Islam, yakni Partai Persatuan Pembangunan-akibat adanya kebijakan pemerintah yang membatasi jumlah partai politik, pada pemilu 2004 terdapat enam partai politik yang berasaskan Islam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Bintang Reformasi, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Bulan Bintang.









Kedatangan Bangsa Eropa di Indonesia
Jatuhnya kota Konstantinopel (Ibu Kota kerajaan Romawi Timur) ke tangan Turki Usmani tahun 1453,kemudian bangsa Turki menutup Konstantinopel untuk orang Eropa akibatnya di Eropa terjadi kelangkaan rempah-rempah, maka mulailah mereka mencari Negeri asal rempah-rempah.
Tujuan kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia :

3 G :
1.       GOLD, mencari kekayaan (rempah-rempah)
2.       GLORY, mencari Kejayaan (menjajah)
3.       GOSPEL, menyebarkan agama Nasrani.

PELOPOR PENJELAJAHAN SAMUDRA :
A. Portugis

1.       Bartolomeos Diaz 1486

Bertolak dari Lisabon (Portugis),bergerak kearah selatan menyusuri pantai barat Afrika,sampai di ujung selatan benua Afrika, yang kemudian diberi nama Tanjung Harapan, kemudian Bartolomeos Diaz kembali lagi ke Portugis karena ada gelombang/badai yang besar.
2.       Vasco da Gama 1498

Bertolak deri Lisabon,kearah selatan menyusuri pantai barat Afrika,sampai di ujung selatan benua Afrika, kemudian melanjutkan perjalanan sampai di Calicut India.
3.        Alfonso D’Albuquerque

Berhasil menaklukan Malaka tahun 1511. Kemudian Maluku jatuh ke tangan Portugis 1512.
B. Spanyol

1.       Christophorus Colombus (1492)

Bertolak dari Spanyol kearah barat,mengarungi samudra Atlantik, sampai di kepulauan Bahama (Karibia), dia mengira telah sampai di Hindia, maka peduduk pulau tersebut diberi nama Indian.
2.       Expedisi Magellan-Canno (1521)

Bertolak dari Spanyol kearah barat mengarungi samudra Atlantik, menyusuri pantai timur Amerika, sampai diujung selatan benua Amerika, kemudian mengarungi samudra Pasifik yang sangat luas dan tenang, sampai di Massava (Pilifina), disana Ferdinand Magellan tewas oleh orang Mactan, kemudian sisa pasukan di bawah pimpinan Yuan Sebastian Del Canno melanjutken perjalanan ke Kalimantan, Maluku, dan pulang ke Spanyol lewat Tanjung Harapan.
Dasar / landasan yang dipakai dalam penjelajahan samudra adalah Perjanjian Tordesillas (Paus Alexander VI),Yang berisi pembagian wilayah/arah penjelajahan samudra, Portugis kearah Timur, Spanyol kearah Barat.Akibat bertemunya Portugis dan Spanyol di Maluku, maka muncul perjanjian SARAGOSA 1526 yang isinya: Pembagian wilayah operasional perdagangan, Portugis di Maluku, sedangkan Spanyol di Filipina.


C. Belanda

Jalur pelayaran Belanda tidak sama dengan Portugis karena  ada petunjuk jalan dari Jan Huygen Van Liscoten, mantan pelaut Belanda yang bekerja pada Portugis.

1.                         Cornelis de Houtman (1596),
menempuh perjalanan Ke Tanjung Harapan, kemudian dilanjutkan sampai di Banten. Kedatangannya ditolak oleh rakyat Banten karena Cornelis de Houtman bersikap kasar dan sombong.
2.                          Jacob Van Neck (1598),
kedatangannya disambut baik oleh rakyat Banten.
BERDIRINYA VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie)
VOC berdiri pada tanggal 20 Maret 1602 dengan Gubernur Jendral pertamanya Pieter Both.

Tujuan didirikannya VOC :

1. Menghindari persaingan dagang antar sesama pedagang Belanda.
2. Memonopoli rempah-rempah di Hindia Timur.
3. Menghadapi persaingan dengan para pedagang asing.
4. Menghadapi kerajaan-kerajaan di Indonesia.

VOC mempunyai hak OCTROY yaitu Hak paten yang diberikan pemerintah Kerajaan Belanda kepada VOC yang berisi :

1.       Hak untuk memerintah di Negara jajahan
2.        Hak untuk memonopoli perdagangan
3.       Hak untuk mencetak mata uang sendiri
4.       Hak untuk memiliki angkatan perang sendiri
5.        Hak untuk memiliki senjata
6.       Hak untuk mengadakan perjanjian
7.       Hak untuk mengumumkan perang.

Keadaan Indonesia pada masa pemerintahan Gubernur Jendral JAN PIETERSZOON COEN 1619, VOC memindahkan kantor dagangnya ke Jayakarta, dengan alasan :

1. Jayakarta merupakan tempat yang sangat strategis
2. VOC akan dengan mudah mengawasi gerak gerik Portugis di Malaka.
VOC menghancurleburkan kota Jayakarta, dan diatas reruntuhan kota Jayakarta berdirilah kota BATAVIA.
Aturan Monopoli VOC :

1. Rakyat Maluku hanya boleh menanam rempah rempah atas izin VOC
2. Luas wilayah perkebunan dibatasi oleh VOC
3. Harga jual ditentukan VOC
4. Tempat menanam rempah rempah ditentukan VOC





Strategi VOC dalam mengendalikan Monopoli:

1. Hak Ekstirpasi, yaitu hukuman begi para pelanggar monopoli perdagangan.
2. Pelayaran Hongi yaitu, Pelayaran bersenjata lengkap yang dilakukan VOC untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan.
PERLAWANAN RAKYAT:
1. MALUKU
Portugis berhasil diusir oleh rakyat Maluku yang di Pimpin oleh Sultan BAABULLAH DAUD SYAH, sebelumnya Portugis berhasil membunuh Sultan Khairun
2. ACEH
Perlawanan rakyat Aceh melawan Portugis yang paling terkenal dipimpin oleh SULTAN ISKANDAR MUDA tetapi tetapi tidak berhasil.
3. MALUKU
Perlawanan rakyat Maluku melawan VOC tapi tidak berhasil megusir VOC.
4. MATARAM
Perlawanan Mataram melawan VOC di Batavia tejadi dua kali pada masa pemerintahan SULTAN AGUNG tetapi gagal,karena pasukan Mataram kelelahan, dan VOC membakar lumbung-lumbung padi milik pasukan Mataram.
5. BANTEN
Perlawanan rakyat Banten melawan VOC dipimpin oleh SULTAN AGENG TIRTAYASA,tetapi dengan Politik Devide Et Impera antara Sultan Haji dengan Sultan Ageng Tirtayasa, akhirnya Banten takluk pada VOC.
6. MAKASAR
Perlawanan rakyat Makasar melawan VOC dipimpin oleh SULTAN HASANUDIN, tetapi karena diadudombakan dengan ARU PALAKA, akhirnya Makasar takluk. Lahirlah perjanjian BONGAYA 1667.
FAKTOR PENYEBEB KEBANGKRUTAN VOC:

1. Korupsi yang merajalela dikalangan pegawai VOC.
2. Banyak pegawai VOC yang tidak cakap bekerja.
3. VOC benyak menanggung hutang akibat peperangan.
4. Banyak prajurit VOC yang meninggal.
5. Luas wilayah tidak sebanding dengan jumlah pegawai VOC yang sedikit.
6. Tidak jalannya Verplichte Leverantien (penyerahan wajib) dan Preanger Stelsel (aturan Priangan).
PEMERINTAHAN KOLONIAL BELANDA
A. Gubernur Jendral Daendels (1808-1811) Tugas utamanya:

1. Mempertahankan pulau Jawa dari ancaman Inggris
2. Memberantas korupsi dan penyelewengan
3. Menjadikan Batavia sebagai pusat pemerintahan
4. Merombak system pemerintahan Feodal, diganti dengan system pemerintahan Barat modern.
5. Menjadikan para penguasa daerah sebagai pegawai Pemerintah kolonial.
Langkah-langkah yang ditempuh Daendels untuk mempertahankan Pulau Jawa :

1. Menambah jumlah Prajurit.
2. Membangun kapal-kapal perang baru
3. Membangun jalan raya Pos dari Anyer sampai Panarukan.


B.Gubernur Jendral Janssens (1811)
Janssens ternyata hanya seorang Gubernar yang lemah. Terbukti hanya mempu bertahan 3 bulan,dan Indonesia jatuh ketangan Inggris.

C.Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles. Raffles berkuasa tahun 1811-1816, jasa-jasanya
diantaranya:

1. Penemu bunga raksasa Rafflesia-Arnoldi
2. Perintis berdirinya Kebun Raya Bogor
3. Penggagas Lend Rent (sistim pajak tanah),tapi Gagal dilaksanakan karena :
- Masyarakat Indonesia belum mengenal sistim ekonomi uang.
- Tidak adanya dukungan dari Bupati
Tanam Paksa (Cultuur Stelsel)  adalah Kewajiban menanam jenis-jenis tanaman tertentu yang laku dipasaran Internasional,kemudian hasilnya diserahkan kepada pamarintah Belanda. Tanam Paksa dianjurkan oleh Gubernur Jendral VAN DEN BOSCH, dengan tujuan untuk menutupi hutang-hutang Belanda yang sangat devisit.

Dalam pelaksanaannya Tanam Paksa ternyata jauh menyimpang dari ketentuan, dan sangat merugikan rakyat Indonesia.
Akibat Tanam Paksa :
A. Bagi Belanda,

- Positif : Memperoleh keuntungan besar.
- Negatif : Mendapat kecaman dari anggota Dewan.
B. Bagi Indonesia

- Positif : Rakyat Indonesia menjadi tahu tentang cara bertani yang baik dan benar,juga mengetahui jenis-jenis tanaman yang leku dipasaran Internasional.
- Negatif : banyak rakyat Indonesia yang menderita, kelaparan, meninggal dunia.

Tokoh-tokoh penentang Tanam Paksa :
1. Baron Van Hoevell
2. Douwes Dekker (buku Max Havelar)
3. Fransen Van Der Putte (Zucker Contracten)

Undang-Undang Agraria 1870, diberlakukan dengan tujuan :
1. Memberikan peluang/ kesempatan kepada para pengusaha swasta asing untuk berusaha dan menanamkan modalnya di Indonesia.
2. Melindungi hak para petani dari ancaman penguasaan bangsa Asing.

PENYEBARAN AGAMA NASRANI MELALUI:

1. MISI, penyebar agama Katolik (Franciscus Xaverius)
2. ZENDING, penyebar Protestan (Ludwig J Namenson)
PERLAWANAN RAKYAT INDONESIA MELAWAN KOLONIAL BELANDA

1. PERLAWANAN SAPARUA (1817)
Latar belakangnya karena Pemerintah Kolonial Belanda memberlakukan kembali penyerahan wajib dan wajib kerja.
Tokoh perlawanan : Thomas Matulesia (Patimura), Anthony Reebok, Philip Latumahina,Danoiel S.
2. PERANG PADRI (1821 – 1837)
Latar belakangnya karena muncul gerakan Wahabiah di Sumatera Barat, yang bertujuan memurnikan kehidupan Islam (kaum Padri),tapi mereka mendapat tentangan dari kelompok Penghulu (kaum Adat), Belada memihak kaum Adat.
Tokoh perlawanan : Muhammad Syahab (Imam Bonjol), Tuanku Nan Cerdik, Tuanku Tambusai, Tuanku Nan Alahan.
3. PERANG DIPONEGORO (1825 – 1830)
Penyebab khusus : Belanda menancapkan patok-patok pada Makan leluhur Pangeran Diponegoro, tanpa seizing beliau, yang akan dibuat jalan melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro.
Penyebab umum : Belanda terlalu jauh ikut campur dalam Kerajaan, kebiasaan minum miniman keras sudah masuk ke kalangan istana.
Tokoh Perlawanan : Pangeran Diponegoro, Kyai Maja, Sentot Ali Basyah Prawirodirjo, Pangeran Mangkubumi.
4. PERANG ACEH (1873 – 1904)
Latar belakang : Dibukanya Terusan Suez menjadikan Aceh semakin strategis dalam perdagangan Internasional, Adanya Traktat Sumatra, dimana Belanda boleh memperluas wilayah jajahannya ke Aceh, maka Aceh mempersiapkan diri untuk berperang.
Tokoh Perlawanan : Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien, Teuku Ibrahim, Teuku Umar.
5. PERANG BANJAR (1858 – 1866)
Latar Belakang : Belanda ikut campur dalam penggantian Tahta kerajaan.
Tokoh Perlawanan : Pangeran Prabu Anom, Pangeran Hidayat, Pangeran Antasari.
6. PERANG JAGARAGA (1849 – 1906)
Latar belakang : Adanya sengketa antaraBelanda dengan raja Bali, mengenai hak Tawan Karang kapal Belanda yang terdampar di Bali.
Tokoh perlawanan : Raja Buleleng, Gusti Gde Jelantik (Patih Buleleng), Raja Karangasem.
GERAKAN PROTES PETANI
1. Ciomas, Jawa Barat (1886) : Muhammad Idris.
2. Condet,Jakarta Timur (1916): Entong Gendut.
3. Tangerang (1942) : Kaiin.
4. Sidoarjo, Jawa Timur (1903) : Kyai Kasam Mukmin
5. Kediri (1907) : Dermojoyo.
6. Gerakan Ratu Adil.
POLITIK PINTU TERBUKA

Yaitu Kebijakan pemerintah Kolonial Belanda yang memperbolehkan para pengusaha swasta asing selain Belanda untuk berusaha dan menanamkan modalnya di Indonesia.

POLITIK ETIS

Yaitu kebijakan pemerintah Kolonial Belanda untuk melakukan balas budi kepada Indonesia yang dianggap telah berjasa terhadap Belanda.
Pelopor Politik Etis adalah Van Deventer.

ISI POLITIK ETIS :

1. Edukasi : menyelenggarakan Pendidikan
2. Irigasi : sarana Pengairan
3. Transmigrasi : perpindahan Penduduk.
Dalam pelaksanaannya, Politik Etis banyak menyimpang dari ketentuan, sebagai contoh, dalam Pendidikan bertujuan hanya untuk mencari tenaga kerja yang Terdidik dan murah

KESADARAN NASIONAL INDONESIA

Yaitu mulai tumbuhnya rasa senasib sepenanggungan dikalangan rakyat Indonesia untuk bisa bersatu, mencintai Tanah Air, dan bisa lepas dari penjajahan.
FAKTOR PENDORONG LAHIRNYA KESADARAN NASIONAL INDONESIA ADALAH :

1. INTERNAL : - Lahirnya golongan Terpelajar
- Penderitaan rakyat yang terus menerus akibat penjajahan.
2. EKSTERNAL : - Kemenangan Jepang atas Rusia 1905
- Terpengaruh oleh gerakan Nasional di negara lain (India, Filipina, Mesir)
ORGANISASI-ORGANISASI YANG BERDIRI :

1. BUDI UTOMO
Berdiri tanggal 20 Mei 1908, dirintis oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Didirikan oleh dr. Soetomo,Goenawan, Cipto Mangunkusumo, R.T.Ario Tirtokusumo.
Budi Utomo bersifat Sosial dan Budaya.

2. SAREKAT DAGANG ISLAM (SDI)
Berdiri tahun 1909, didirikan oleh K.H.Samanhudi
Tujuannya : membangun kekuatan baru dalam perdagangan untuk melawan dominasi para pedagang dari Cina.
Sarekat Islam bercorak Ekonomi dan Agama.
Tahun 1911 SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI)

3. INDISCHE PARTIJ (IP)
Didirikan pada tahun 1912 di Bandung oleh Tiga Serangkai yaitu : Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo,dan Suwardi Suryaningrat.
Bertujuan untuk menyatukan semua golongan masyarakat di Indonesia dalam semangat nasionalisme menuju Indonesia Merdeka.
Indische Partij bercorak POLITIK.

4. MUHAMMADIYAH
Didirikan di Yogyakarta tanggal 18 November 1912 Oleh K.H. Ahmad Dahlan. Bertujuan mengembangkan ajaran agama Islam, memberantas ketidakbenaran.
Muhammadiyah bercorak Agama.

5. PERHIMPUNAN INDONESIA (PI)
Berdiri tahun 1925, Tokoh PI antar lain : Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo,Abdulmajid Joyodiningrat, Iwa Kusumasumantri, Sastro Mulyono, Sartono,Gunawan Mangunkusumo, Nazir Datuk Pamuncak.

6. PARTAI KOMUNIS INDONESIA (PKI)
Berdiri tanggal 23 Mei 1920, tokohnya antara lain :
Semaun dan Darsono. PKI berpegang teguh pada kebijakan KOMINTERN. PKI berjuang dengan cara Membuat kerusuhan, pemberontakan, dan pemogokan.

7. PARTAI NASIONAL INDONESIA (PNI)
Berdiri tanggal 4 Juli 1927 di Bandung dibawah pimpinan Ir. Soekarno. PNI bercorak Politik.
Tujuan PNI : Mencapai Indonesia Merdeka dengan usaha sendiri. Ideologi PNI : MARHAENISME.

8. PERSATUAN BANGSA INDONESIA (PBI)
Berdiri tahun 1930 di Surabaya, tokohnya dr.Soetomo.
PBI menitikberatkan pada usaha memperbaiki kesejahteraan rakyat, membentuk serikat pekerja,
Koperasi, pengajaran dan pendidikan.
Pada tahun 1935, PBI dan Budi Utomo bergabung membentuk PARINDRA (Partai Indonesia Raya).

9. GABUNGAN POLITIK INDONESIA (GAPI)
Berdiri tanggal 21 Mei 1939 di Jakarta. Tokoh GAPI antara lain Muhammad Husni Thamrin, Amir Syarifuddin, Abikusno Cokrosuyoso. GAPI menyerukan Indonesia berparlemen.
SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928
Berawal dari Kongres Pemuda Indonesia I di Jakarta tanggal 30 April 1926, dalam kongres itu Mohammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu ditetapkan sebagai bahasa persatuan Indonesia. Kongres Pemuda II berlangsung tanggal 27, 28 Oktober 1928, menghasilkan SUMPAH PEMUDA, ditetapkannya lagu Indonesia Raya,
dan bendera Merah Putih sebagai bendera Nasional.

BENTUK PERJUANGAN PERGERAKAN NASIONAL :

1. Perjuangan Kooperasi/kerjasama, dilakukan dengan
cara kerjasama dengan Penjajah,tetapi tidak melupakan tujuan utmanya, Indonesia Merdeka.

2. Perjuangan Non Kooperasi/tidak bekerjasama, cara
yang digunakan lebih radikal.

3. Gerakan di bawah Tanah yaitu gerakan yang dilaksanakan secara rahasia, yang dipimpin oleh Sutan Syahrir.

PERANAN PERS DAN WANITA DALAM PERGERAKAN NASIONAL

A. Peranan Pers dalam Pergerakan Nasional
Pers/media masa pada saat perjuangan sangat berperan dan dibutuhkan masyarakat. Pers lahir dan berkembang sejalan dengan berdirinya organisasi pergerakan Nasional Indonesia.
Contoh Pers : Darmo Kondo, Oetosan Hindia, De Express, Hindia Poetra/Indonesia Merdeka.

B. Peranan Wanita dalam Pergerakan Nasional
Dalam pergerakan Nasional, peranan Wanita sangat terasa, mereka bergerak, baik secara perorangan, maupun organisasi. Pelopor pergerakan Wanita :
R.A. Kartini, Dewi Sartika, dan Maria Walanda Maramis,

REVOLUSI AMERIKA
Latarbelakang kedatangan bangsa Eropa ke Amerika :

1. Faktor Politik
Di Eropa pada abad ke 17 tidak ada kebebasan berpolitik, Raja berkuasa absolute, sewenang-wenang. Mereka yang ingin mendapatkan kebebasan politik memilih pindah ke Amerika.

2. Faktor Agama
Di Eropa pada abad ke 17 tidak ada kebebasan beragama, golongan Puritan selalu tertindas oleh golongan Anglikan, mereka yang ingin mendapatkan kebebasan beragama memilih pindah ke Amerika.

3. Faktor Ekonomi
Di Eropa pada abad 17 masyarakat hidup terkekang, tidak ada kebebasan dalam ekonomi, raja bertindak semena-mena, mereka yang ingin mendapatkan kebebesan dalam Ekonomi memilih pindah ke Amerika.

4. Faktor Sosial

Akibat Revolusi Industri di Inggris banyak terjadi pengangguran, kejahatan, yang berakibat penuhnya penjara-penjara di Inggris oleh tahanan. Sebagian dari narapidana diasingkan ke Amerika.
Terbentuknya Koloni-koloni Inggris di Amerika Utara
Koloni adalah daerah tempat pemukiman para Imigran. Nama-nama koloni : Virginia, New Hampshire, Georgia, Massachusets, Rhode Island, Connecticut, New York, New Jersey, Pennsylvania, Delaware, Maryland, North Carolina, South Carolina

LATAR BELAKANG PEMBERONTAKAN KOLONI :

1.       Perang Tujuh Tahun
2.        Kebijakan baru Pemerintah Inggris pada Koloni
3.        No Taxation Without Representetion
4.        Kongres Kontinental
5.        Boston Tea Party

TOKOH-TOKOH PERJUANGAN AMERIKA:

1. George Washington
2. Thomas Jefferson
3. John Adams
4. James Wilson
5. Alexander Hamilton.
6. Samuel Adam
7. Benjamin Franklin

Deklarasi kemerdekaan Amerika serikat terjadi pada tanggal 4 Juli 1776. Pengaruh Revolusi Amerika adalah mulai ditegakannya faham Demokrasi, banyak Negara-negara terjajah yang memberontak dan merdeka.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar